Usaha Pertanian Mulai Menggeliat

Sejak sekitar lima tahun yang lalu usaha pertanian khususnya pertanian lahan kering mulai menggeliat. Hal ini dapat dilihat dari lahan yang sebagian besar biasanya hanya ditanami tanaman keras atau bahkan dibiarkan terbengkelai sekarang mulai dirubah menjadi lahan yang subur.

Semua itu tidak terlepas dari keberhasilan beberapa orang petani yang sukses mengembangkan tanaman jenitri. Dari hasil panen yang cukup banyak untuk ukuran petani di Karangtengah rupanya memicu semangat untuk mengolah lahan untuk ditanami berbagai tanaman dengan sistim tumpang sari. Bahakan beberapa orang petani telah menjadikan lahan pertanian untuk kolam ikan. Salah satu petani yang cukup sukses mengembangkan pertanian sistim tumpang sari adalah Pak Tarno. Warga Dukuh Karangjengkol itu kini telah menjadikan lahannya untuk kebun jenitri dengan sisitim tumpang sari.

Selain ditanami aneka sayuran dan buah-buahan juga untuk kolam berbagai jenis ikan. Hal ini juga ditunjang dengan keberhasilan membuat sumur bor yang mempunyai debet yang cukup besar. Saat ini tanah tegalan yang biasanya hany produktif sekitar 6 bulan dalam 1 tahun kini dapat produktif sepanjang tahun.

Selaian P Tarno juga masih banyak petani yang mengembangkan usaha pertanian sejenis, bahkan diantaranya ada beberapa pemuda yang memutuskan untuk tidak merantau setelah tamat sekolah.Sayangnya belum semua petani mempunyai sumur bor. Hal ini tentunya menjadikan kesulitan tersendiri bagi petani, bahkan tidak jarang menimbulkan konflik kepentingan karena air yang terbatas pada musim kemarau banyak digunakan untuk menyiram tanaman.

Petani sangat menharapkan adanya bantuan sumur bor dan kolam terpal untuk menampung air sekaligus untuk kolam ikan.